Sejak Facebook
meluncurkan proyek mengajak orang mendonasikan ginjal mereka bulan Mei
lalu, sudah 100.000 orang yang berkomitmen menyumbangkan.
untuk menyumbangkan ginjalnya kepada mereka yang memerlukan
Anggota-anggota Facebook yang ingin menyumbangkan ginjalnya dianjurkan
mengemukakan status terdiri tentang niatnya itu. Banyak ahli mengatakan
langkah ini dapat menambah persediaan ginjal sumbangan.
Di Amerika saja diperkirakan ada sekitar 114.000 orang yang menunggu transplantasi organ. Mayoritas utama mencari ginjal, baik dari donor yang masih hidup, karena kita memiliki sepasang ginjal, atau dari seseorang yang setuju untuk menyumbangkan organ-organnya setelah meninggal dunia. Setiap hari 18 orang di Amerika meninggal akibat terlalu lama menanti tersedianya ginjal bagi mereka.
Facebook mulai mengajak anggota di Amerika yang ingin menyumbang ginjal untuk mengumumkannya niat mereka di halaman Facebook-nya. Mengingat jumlah anggota Facebook di seluruh dunia mendekati jumlah satu milyar orang, beberapa ahli transplantasi organ berharap inisiatif ini akan meningkatkan secara dramatis jumlah orang yang ingin menyumbangkan ginjal mereka.
David Flemming dari “Donate Life America," sebuah organisasi yang bermarkas di Richmond Virginia, didirikan untuk mengajak orang menyumbangkan organ mereka untuk transplantasi. Dalam wawancara lewat Skype, David Flemming mengatakan mengumumkan kesediaan menjadi donor organ di Facebook merupakan kesempatan untuk menyelamatkan jiwa.
“Saya kira jarang dalam hidup ini kita berkesempatan melakukan sesuatu yang dapat menyelamatkan nyawa atau menyembuhkan atau memulihkan penglihatan seseorang. Bukankah suatu yang luar biasa meninggalkan dunia ini sambil memberi orang lain kesempatan kedua bisa punya anak atau menikah atau melihat anak-anak mereka lulus SMA atau universitas. Ini merupakan hal luar biasa, kebaikan tanpa pamrih,” kata Flemming.
Orang telah menggunakan Facebook untuk menyampaikan permohonan sumbangan ginjal jauh sebelum situs itu meluncurkan ajakan untuk menyumbangkan ginjal dari seseorang yang masih hidup. Bulan Oktober lalu tim peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Loyola di Maywood, Illinois, memutuskan untuk memeriksa 90 halaman Facebook untuk melihat siapa yang membutuhkan ginjal dan reaksi apa yang mereka dapatkan. Halaman-halaman yang disurvei itu mencakup anggota Facebook yang berusia antara dua dan 69 tahun.
Peneliti utama Alex Chang, seorang spesialis ginjal, mendapati bahwa 12 persen anggota Facebook dilaporkan menerima ginjal, sementara 30 persen menunjukkan jumlah sukarelawan anggota Facebook yang diuji untuk melihat apakah mereka dapat menjadi penyumbang ginjal yang cocok. Pada satu halaman Facebook yang mencari ginjal untuk seorang anak, 600 calon penyumbang ginjal mengajukan diri.
Meskipun banyak anggota Facebook yang menawarkan ginjal berniat baik dan jujur, namun Alex Chang mengatakan ada bahaya dalam berurusan dengan orang asing di situs jejaring sosial itu.
Satu hal: orang yang mencari sumbangan organ sering mengungkap informasi medis yang sangat pribadi. Alex Chang mengatakan tim peneliti mendapati sejumlah tawaran yang dipertanyakan dari anggota-anggota Facebook, terutama dari negara-negara berkembang.
“Anda tahu bahwa beberapa diantara mereka tampak sungguh-sungguh. Misalnya mereka mengatakan ‘Saya ingin menyelesaikan kuliah dan membutuhkan uang. Saya telah memikirkan baik-baik dan semua resiko jika menyumbangkan ginjal, saya ingin menjual ginjal saya pada anda,’ Anda tahu itu tidak sesuai hukum dan tentunya tidak sah menjual organ di Amerika,” kata Chang.
Penjualan ginjal dari penyumbang yang masih hidup dilarang sejak tahun 1984 ketika Kongres meloloskan Undang-Undang Transplantasi Organ Nasional. Meskipun demikian menurut Alex Chang, beberapa calon penyumbang meminta sekitar 30 hingga 40.000 dolar bagi sebuah ginjal.
Alex Chang dari Universitas Loyola menyajikan temuannya dalam konferensi Yayasan Ginjal Nasional baru-baru ini. Sebagai kampanye jejaring sosial, Facebook mengumumkan bahwa sejak pertengahan bulan Mei lalu lebih dari 100.000 penggunanya yang telah mengumumkan untuk menjadi penyumbang ginjal.
Di Amerika saja diperkirakan ada sekitar 114.000 orang yang menunggu transplantasi organ. Mayoritas utama mencari ginjal, baik dari donor yang masih hidup, karena kita memiliki sepasang ginjal, atau dari seseorang yang setuju untuk menyumbangkan organ-organnya setelah meninggal dunia. Setiap hari 18 orang di Amerika meninggal akibat terlalu lama menanti tersedianya ginjal bagi mereka.
Facebook mulai mengajak anggota di Amerika yang ingin menyumbang ginjal untuk mengumumkannya niat mereka di halaman Facebook-nya. Mengingat jumlah anggota Facebook di seluruh dunia mendekati jumlah satu milyar orang, beberapa ahli transplantasi organ berharap inisiatif ini akan meningkatkan secara dramatis jumlah orang yang ingin menyumbangkan ginjal mereka.
David Flemming dari “Donate Life America," sebuah organisasi yang bermarkas di Richmond Virginia, didirikan untuk mengajak orang menyumbangkan organ mereka untuk transplantasi. Dalam wawancara lewat Skype, David Flemming mengatakan mengumumkan kesediaan menjadi donor organ di Facebook merupakan kesempatan untuk menyelamatkan jiwa.
“Saya kira jarang dalam hidup ini kita berkesempatan melakukan sesuatu yang dapat menyelamatkan nyawa atau menyembuhkan atau memulihkan penglihatan seseorang. Bukankah suatu yang luar biasa meninggalkan dunia ini sambil memberi orang lain kesempatan kedua bisa punya anak atau menikah atau melihat anak-anak mereka lulus SMA atau universitas. Ini merupakan hal luar biasa, kebaikan tanpa pamrih,” kata Flemming.
Orang telah menggunakan Facebook untuk menyampaikan permohonan sumbangan ginjal jauh sebelum situs itu meluncurkan ajakan untuk menyumbangkan ginjal dari seseorang yang masih hidup. Bulan Oktober lalu tim peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Loyola di Maywood, Illinois, memutuskan untuk memeriksa 90 halaman Facebook untuk melihat siapa yang membutuhkan ginjal dan reaksi apa yang mereka dapatkan. Halaman-halaman yang disurvei itu mencakup anggota Facebook yang berusia antara dua dan 69 tahun.
Peneliti utama Alex Chang, seorang spesialis ginjal, mendapati bahwa 12 persen anggota Facebook dilaporkan menerima ginjal, sementara 30 persen menunjukkan jumlah sukarelawan anggota Facebook yang diuji untuk melihat apakah mereka dapat menjadi penyumbang ginjal yang cocok. Pada satu halaman Facebook yang mencari ginjal untuk seorang anak, 600 calon penyumbang ginjal mengajukan diri.
Meskipun banyak anggota Facebook yang menawarkan ginjal berniat baik dan jujur, namun Alex Chang mengatakan ada bahaya dalam berurusan dengan orang asing di situs jejaring sosial itu.
Satu hal: orang yang mencari sumbangan organ sering mengungkap informasi medis yang sangat pribadi. Alex Chang mengatakan tim peneliti mendapati sejumlah tawaran yang dipertanyakan dari anggota-anggota Facebook, terutama dari negara-negara berkembang.
“Anda tahu bahwa beberapa diantara mereka tampak sungguh-sungguh. Misalnya mereka mengatakan ‘Saya ingin menyelesaikan kuliah dan membutuhkan uang. Saya telah memikirkan baik-baik dan semua resiko jika menyumbangkan ginjal, saya ingin menjual ginjal saya pada anda,’ Anda tahu itu tidak sesuai hukum dan tentunya tidak sah menjual organ di Amerika,” kata Chang.
Penjualan ginjal dari penyumbang yang masih hidup dilarang sejak tahun 1984 ketika Kongres meloloskan Undang-Undang Transplantasi Organ Nasional. Meskipun demikian menurut Alex Chang, beberapa calon penyumbang meminta sekitar 30 hingga 40.000 dolar bagi sebuah ginjal.
Alex Chang dari Universitas Loyola menyajikan temuannya dalam konferensi Yayasan Ginjal Nasional baru-baru ini. Sebagai kampanye jejaring sosial, Facebook mengumumkan bahwa sejak pertengahan bulan Mei lalu lebih dari 100.000 penggunanya yang telah mengumumkan untuk menjadi penyumbang ginjal.
0 komentar:
Posting Komentar