PROFILE PENULIS
Pria
kelahiran 13 Januari 1974 ini, sejak 2006 telah berkecimpung di dunia konsultan
politik dan kini menjadi Direktur PT. Jarinusa dan CEO PT. Konsep Berdikari
Indonesia, lembaga konsultan politik. Karir awalnya di Lingkaran Survei Indonesia
(LSI) dalam kurun waktu 2006-2008, sebagai spesialis monitoring dan evaluasi
(Monev) di beberapa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Indonesia.
Selepasnya,
Deni berlabuh di PT. Indobarometer selama lima tahun (2008-2013) sebagai Manager
Campaign. Posisinya ini, yang membuat dirinya dekat dengan para politisi. Kemampuan mantan aktivis ‘98 dan Mantan
Ketua Senat Atevet, UPN Veteran Jakarta ini dalam merancang strategi pemenangan
kampanye, mengantarkan dirinya lebih memahami kehidupan dan strategi politisi
di kompetisi politik. Karenanya, Deni memutuskan pada 2013 mendirikan lembaga
konsultan politik dan keuangan bernama Jarinusa.
Selain
dunia politik, Deni juga berkecimpung dalam dunia perencana keuangan. Belajar
bersama pakar ekonomi mikro dan keluarga Aidil Akbar Madjid. Dunia itu membuat
Deni memahami bagaimana melakukan perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan
tepat dan strategis. Tentunya, bagi pada politisi.
Deni
dapat dihubungi melalui :
e-Mail
: denilesmana74@yahoo.com , denilesmana@jarinusatraining.com.
Website
: www.jarinusatraining.com
SEKAPUR
SIRIH
Syukur
Alhamdulillah, saya haturkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya buku pertama ini
bisa diterbitkan. Kehadiran buku ini, merupakan bagian dari kegelisahan saya
melihat fenomena para politisi, yang sedang berjuang keras untuk meraih kursi
di tahun politik 2014 ini.
Sebagai
seorang yang bergelut dalam bidang konsultan politik juga perencana keuangan.
Saya menyadari ada fenomena menarik dan menggelisahkan hati dan pikiran saya.
Yaitu fenomena banyaknya para politisi yang ingin meraih kursi kekuasaan , demi
mewujudkan cita-cita politiknya, hanya bermodal nekat.
Nekat,
memang menjadi modal dasar seseorang untuk meraih cita-cita atau keinginannnya.
Tapi nekat juga yang bisa menjerumuskan seseorang, pada keterpurukan berbahaya
dalam hidupnya. Saya teringat pada kisah Pemilu 2009 yang diberitakan di media
massa, ada 23 kasus calon anggota legislatif (Caleg) tingkat DPRD
Kabupaten/Kota yang mengalami gangguan jiwa. Bahkan beberapa melakukan tindakan
bunuh diri.
Pada
Pemilu 2014, sebelum pesta politik digelar pada 9 April 2014. Beberapa media
massa, sudah memberitakan beberapa rumah sakit di Kota Banjar Jawa Barat,
Bogor, Yogyakarta, Malang, Bandung dan beberapa daerah lainnya sudah mempersiapkan
ruangan khusus bagi pada caleg yang mengalami gangguan jiwa setelah 9 April.
Karenanya,
bagi saya, kenekatan seseorang untuk mencapai keinginannnya harus diselarakan
dengan perencanaan yang tepat. Perencanaan tersebut, tidak hanya pada
perencanaan strategi politik saja, tapi juga perencanaan keuangan.
Mengapa?
Karena bila keuangan tidak terencanakan dengan baik, maka modal nekat itu yang
akan menjerumuskan para politisi dalam jurang keterpurukan. Uang yang habis dan
beban hutang yang banyak ketika tidak terpilih, yang menjadi faktor terbesar politisi
mengalami gangguan jiwa.
Buku
ini hadir, untuk mengungkapkan kegelisahan sekaligus saran saya kepada
para
politisi, untuk melakukan perencanaan yang tepat sebelum terjun dalam
kompetisi. Beberapa hal yang saya coba kuliti adalah, bagaimana
seorang politisi harus dapat membagi pengelolaan keuangan untuk keluarga
dan
pemenangan. Juga bisa mempersiapkan modal keuangan dengan semaksimal
mungkin,
untuk bisa menggerakkan mesin pemenangan.
Hal
penting lainnya adalah, bagaimana politisi dapat mengelola keuangan dengan
baik, mengelola hutang dan memahami profil resiko pada keuangannya. Juga mengetahui,
berapa alokasi budget untuk pemenangan. Sehinga para politisi dapat terhindar,
dari kesalahan fatal bila menghadapi situasi buruk dalam kompetisi politik yang
dijalaninya.
Pada
akhirnya, buku ini saya persembahkan untuk orang-orang tercinta di kehidupan
saya yaitu, emak (ibu) Rahmawati dan Bapak (Alm) Dadi Kusnadi tercinta. Kekasih
hidup yang selalu menjadi pendorong semangat, tak lain adalah istri tercinta
Nani Suwarni. Anak-anak yang menjadi pelita hidup, Syifa Aliyya Rahmah Lesmana
dan Syahriel Azwar Rayhan Lesmana.
Ucapan
terima kasih sebesar-besarnya kepada
Chairman IARFC Indonesia Aidil Akbar Madjid, MBA,MNLP,CFE,CFP,CH,CHt,RIFA,RFC.,
yang juga Independent Financial Advisor serta pakar ekonomi Mikro dan keluarga. Kepada CEO IARFC Indonesia Lisa
Soemarto, MA, RIFA, RFC., Giri Sulandar CI,QFP, RPP. Kepada Muhamad Nur Mekah selaku
pengarah tulisan, Maimun Rawi (Emon) sebagai desainer buku.
Kepada
mereka yang telah memberikan kata pengantar dalam buku ini, yaitu CEO Lingkaran
Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Direktur Indo Barometer M. Qodary dan masih
banyak yang lainya.
Serta
kepada teman-teman di Jaringan Nusantara (Jarinusa), dan kawan-kawan lainnya
yang telah membantu dalam penerbitan buku ini. saya ucapkan terima kasih
sebesar-besarnya.
0 komentar:
Posting Komentar