Doomsday Argument, terjadi jika sudah
adanya ketimpangan karena ketidak-stabilnya lagi rantai ekosistem dan
rantai makanan yang akan di konsumsi penduduk Bumi.
Berdasarkan perkiraan para astronom,
kiamat terdekat akan ditentukan oleh Matahari. Sekitar 5 miliar tahun
lagi, Matahari akan menjadi bintang raksasa merah, radiusnya mencapai
Bumi sehingga Bumi akan sangat panas dan makhluk hidup akan punah.
Banyak yang kemudian mempertanyakan,
bagaimana nasib manusia saat itu? Apakah manusia sudah mampu
mengembangkan pesawat ke luar angkasa dan menemukan Bumi kedua?
Satu hal yang jarang ditanyakan, apakah manusia yakin akan bisa survive hingga miliaran tahun ke depan?
Teori menyebutkan, manusia modern (Homo sapiens) muncul di Afrika 200.000 tahun yang lalu. Sejak saat itu, manusia telah menghuni setiap sudut Bumi.
Namun kini, jumlah populasi manusia saat
ini sudah sekitar 7 miliar. Bumi sudah terasa sesak. Seperti eksistensi
spesies lain, eksistensi manusia pun diperkirakan hanya sementara.
Sangat arogan jika manusia menyatakan
akan eksis hingga akhir masa, kecuali bisa benar-benar mengatur
populasinya atau menemukan tempat lain yang sama seperti Bumi kini.
Spesies manusia bisa punah oleh ulahnya
sendiri, misalnya, karena perubahan iklim. Di samping itu, hewan-hewan
lain juga terus berevolusi.
Sangat mungkin hewan lain nantinya akan mendominasi dan manusia justru akan menjadi seperti dinosaurus yang kalah.
Astrofisikawan Brandon Carter pada tahun 1983 mengembangkan Doomsday Argument. Prediksi kepunahan manusia dibuat berdasarkan populasinya.
Menurutnya, jika separuh manusia yang akan hidup sudah dilahirkan, maka jumlahnya adalah 60 miliar.
Artinya, sudah adanya ketimpangan karena
ketidak-stabilnya lagi rantai ekosistem dan rantai makanan yang akan di
konsumsi oleh 60 milyar penduduk Bumi.
Peningkatan kriminal akibat peningkatan
konsumsi akan semakin tinggi. Maka setiap individu dan kelompok akan
berebut sumber daya Bumi yang semakin menipis.
Itu semua akan berpengaruh kepada sektor lainnya seperti ideologi, politik, sosial dan pertahanan bahkan keamanan tiap kelompok.
Maka dari itu, bisa jadi mungkin
peperangan besar tak akan bisa lagi dihindari akibat memperebutkan
sumber daya alam dan sumber daya kehidupan yang kian menipis.
David mengatakan, jika sejumlah 60 miliar
lagi diasumsikan belum dilahirkan, maka menurutnya manusia akan punya
waktu 9.000 tahun.
Dengan perhitungan, ia kemudian mengetahui bahwa ada 95 persen peluang manusia akan punah dalam 11.000 tahun.
Berdasarkan perhitungan itu, bisa dikatakan kiamat spesies manusia lebih dekat dari perkiraan.
Manusia tak perlu menunggu hingga 5 miliar tahun untuk punah sebab sudah akan punah dalam waktu 11.000 tahun mendatang.
Tetapi, ini hanya hitungan. Tentu manusia bisa mengembangkan strategi untuk “lari” dari kondisi itu. (Universe Today/Kompas.com)
*****
0 komentar:
Posting Komentar